Menurut Kusnandi (2000) Akuntansi
adalah suatu seni atau keterampilan mengolah transaksi atau kejadian yang
setidak-tidaknya dapat diukur dengan uang menjadi laporan keuangan dengan cara
sedemikian rupa sistemastisnya berdasarkan prinsip yang diakui umum sehingga
para pihak yang berkepentingan atas perusahaan dapat mengetahui posisi
keuangan dan hasil operasinya pada setiap waktu diperlukan dan daripadanya
dapat diambil keputusan maupun pemilihan berbagai alternatif di bidang ekonomi.
Akuntansi Internasional merupakan
akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip di
negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh
dunia.
Profesi akuntan ialah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada
perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah merupakan suatu bentuk analisa
situasi dan juga merupakan suatu kondisi yang bersifat deskriptif. Analisa ini
akan menepatkan situasi dan kondisinya menjadi suatu faktor masukan yang
selanjutnya di kelompokkan menurut kontibusinya masing-masing. Analisis SWOT
ini hanya menjadi suatu analisa yang akan di tunjukkan untuk dapat
menggambarkan suatu situasi yang sedang di hadapi dan bukanlah merupakan sebuah
alat analisa ajaib yang dapat memberikan suatu jalan keluar untuk permasalahan
yang di hadapi. Tujuan akhir analisis SWOT adalah untuk membangun suatu
strategi yang sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal dan internal, namun
demikian analisis SWOT hanya metode yang bersifat kualitatif, kurang lengkap
untuk mengidentifikasi faktor eksternal dan internal.
SWOT adalah singkatan dari:
- S = Strength (kekuatan).
- W = Weaknesses (kelemahan).
- O = Opportunities (Peluang).
- T = Threats (hambatan).
Seperti
yang kita tau, analisis SWOT (Strength Weaknesses Opportunities Threats)
terbagi menjadi 4 bagian yakni:
1.
Strength (kekuatan)
Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah
kompetensi khusus atau keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai
plus atau keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut. Hal ini bisa
dilihat jika sebuah lembaga pendidikan harus memiliki skill atau keterampilan
yang bisa disalurkan bagi perserta didik, lulusan terbaik atau hasil andalan,
maupun kelebihan-kelebihan lain yang dapat membuat sekolah tersebut unggul dari
pesaing-pesaingnya serta dapat memuaskan steakholders maupun pelanggan (peserta
didik, orang tua, masyarakat dan bangsa). Sebagai contoh dari bidang
keunggulan, antara lain kekuatan pada sumber keuangan, citra yang positif,
keunggulan kedudukan di masyrakat, loyalitas pengguna dan kepercayaan berbagai
pihak yang berkepentingan. Sedangkan keunggulan lembaga pendidikan di era
otonomi pendidikan atara lain yaitu sumber daya manusia yang secara kuantitatif
besar, hanya saja perlu pembenahan dari kualitas. Selain itu antusiasme
pelaksanaan pendidikan yang sangat tinggi, didukung dengan sarana prasarana
pendidikan yang cukup memadai. Hal lain dari faktor keunggulan lembaga
pendidikan adalah kebutuhan masyarakat terhadap yang bersifat transendental
sangat tinggi, dan itu sangat mungkin diharapkan dari proses pendidikan lembaga
pendidikan yang agamis. Bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mengenali kekuatan
dasar lembaga tersebut sebagai langkah awal atau tonggak menuju pendidikan yang
berbasis kualitas tinggi merupakan hal yang sangat penting. Mengenali kekuatan
dan terus melakukan refleksi adalah sebuah langkah besar untuk menuju kemajuan
bagi lembaga pendidikan.
2.
Weaknesses (kelemahan)
Kelemahan adalah hal yang
wajar dalam segala sesuatu tetapi yang terpenting adalah bagaimana sebagai
penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan bisa meminimalisasi
kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan kelemahan tersebut menjadi satu sisi
kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain. Kelemahan ini dapat
berupa kelemahan dalam sarana dan prasarana, kualitas atau kemampuan tenaga
pendidik, lemahnya kepercayaan masyarakat, tidak sesuainya antara hasil lulusan
dengan kebutuhan masyarakat atau dunia usaha dan industri dan lain-lain
Oleh karena itu, ada beberapa
faktor kelemahan yang harus segera dibenahi oleh para pengelola pendidikan,
antara lain yaitu:
a. Lemahnya SDM dalam lembaga
pendidikan
b. Sarana dan prasarana yang
masih sebatas pada sarana wajib saja
c. Lembaga pendidikan swasta yang
pada umumya kurang bisa menangkap peluang, sehingga mereka hanya puas dengan
keadaan yang dihadapi sekarang ini.
d. Output pada lembaga pendidikan yang belum sepenuhnya bersaing
dengan output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.
3.
Opportunities (Peluang)
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang
menguntungkan bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan. Situasi
lingkungan tersebut misalnya:
a.
Kecenderungan
penting yang terjadi dikalangan peserta didik.
b.
Identifikasi
suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian.
c.
Perubahan dalam
keadaan persaingan.
d.
Hubungan dengan
pengguna atau pelanggan dan sebagainya.
Peluang pengembangan dalam lembaga pendidikan dapat
dilakukan antara lain yaitu:
a.
Di era yang
sedang krisis moral dan krisis kejujuran seperti ini diperlukan peran serta
pendidikan agama yang lebih dominan.
b.
Pada kehidupan
masyarakat kota dan modern yang cenderung konsumtif dan hedonis, membutuhkan
petunjuk jiwa, sehingga kajian-kajian agama berdimensi sufistik kian menjamur.
Ini menjadi salah satu peluang bagi pengembangan lembaga pendidikan ke depan.
c.
Secara historis
dan realitas, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, bahkan merupakan
komunitas muslim terbesar di seluruh dunia. Ini adalah peluang yang sangat
strategi bagi pentingnya manajemen pengembangan lembaga pendidikan.
4.
Threats (ancaman)
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang,
ancaman meliputi faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah
lembaga pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi
sebuah penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya sebuah lembaga
pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalah minat peserta didik baru
yang menurun, motivasi belajar peserta didik yang rendah, kurangnya kepercayaan
masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-lain.
Manfaat Analsis SWOT
Metode analisis SWOT merupakan
metode analisis yang paling dasar dalam melakukan analisis strategi, yang
bermanfaat untuk mengetahui suatu permasalahan ataupun suatu topik dari 4 empat
sisi yang berbeda. Hasil dari analisis ini biasanya berupa arahan ataupun
rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan suatu
perusahaan tau organisasi dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi
kekurangan yang dimiliki dan juga menghindari berbagai ancaman yang terjadi.
Jika digunakan dengan baik dan
benar, maka analisis ini akan dapat digunakan untuk membantu melihat
sisi-sisi yang terabaikankan atau tidak terlihat dari sebuah perusahaan atau
organisasi. Dari uraian diatas tadi, analisis SWOT adalah instrumen yang
bermanfaat dalam melakukan analisis strategi dalam manajemen perusahaan atau
organisasi . Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisir kelemahan
atau kekurangan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta
menekan dampak dari ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
Faktor Internal (Strength dan Weakness)
- Sumber daya yang dimiliki
- Keuangan atau Finansial
- Kelebihan atau kelemahan internal organisasi
- Pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang berhasil maupun yang gagal)
Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)
- Tren
- Budaya, Sosial Politik, Ideologi, Perekonomian
- Sumber-sumber permodalan
- Peraturan Pemerintah
- Perkembangan Teknologi
- Peristiwa-peristiwa yang terjadi
- Lingkungan
Sumber :