Transparent Sexy Pink Heart

Panda

Kamis, 20 Oktober 2016

ETIKA PROFESI AKUNTANSI : ETHICAL GOVERNANCE




1.      GOVERNANCE SYSTEM
Governance system merupakan sebuah tata keluasan yang terdapat di dalam perusahaan. Adapun unsur-unsur yang membentuk governance system yang tidak dapat terpisahkan, yaitu:
·         Commitment on governance
·         Governance structure
·         Governance mechanism
·         Governance outcomes

2.      BUDAYA ETIKA
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, budaya mempunya arti pikiran; akal budi; adat istiadat. Budaya adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pengalaman bersama yang dialami oleh orang-orang dalam organisasi tertentu dari lingkungan sosial mereka. Sedangkan etika mempunyai arti sebagai ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hal dan kewajiban moral.

3.      MENGEMBANGKAN STRUKTUR ETIKA KORPORASI
Semangat untuk mewujudkan Good Corporate Governance memang telah dimulai di Indonesia, baik di kalangan akademisi maupun praktisi baik di sector swasta maupun pemerintah. Berbagai perangkat pendukung terbentuknya suatu organisasi yang memiliki tata kelola yang baik sudah di stimulasi oleh pemerintah melalui UU perseroan, UU perbankan, UU pasar modal, Standar Akuntansi, Komite Pemantau Persaingan Usaha, Komite Corporate Governance, dan sebagainya yang pada prinsipnya adalah membuat suatu aturan agar tujuan perusahaan dapat dicapai melalui suatu mekanisme tata kelola secara  baik oleh jajaran dewan komisaris, dewan direksi dan tim manajemennya.
4.      KODE PERILAKU KORPORASI
Pengelolaan perusahaan tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, baik aturan hukum maupun aturan moral atau etika. Perilaku perusahaan secara nyata tercermin pada perilaku pelaku bisnisnya. Dalam mengatur perilaku inilah, perusahaan perlu menyatakan secara tertulis nilai-nilai etika yang menjadi kebijakan dan standar perilaku yang diharapkan atau bahkan di wajibkan bagi setiap pelaku bisnisnya. Pernyataan dan pengkomunikasian nilai-nilai tersebut dituangkan dalam Kode Perilaku Korporasi.

5.      EVALUASI TERHADAP KODE PERILAKU KORPORASI
Dalam setiap Kode Perilaku Korporasi, adanya evaluasi terhadap kode perilaku korporasi juga sangat diperlukan, agar segala kegiatan yang telah dilakukan apakah sudah dijalankan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Berikut ini langkah yang harus dilakukan dalam evaluasi terhadap kode perilaku korporasi, yaitu:
·         Pelaporan pelanggan Kode Perilaku Korporasi
·         Sanksi atas pelanggaran Kode Perilaku Korporasi
Disamping itu, pengelola Good Corporate Governance bekerjasama dengan pengelola audit internal untuk memantau pelaksanaan tata kelola perusahaan yang di implementasikan diseluruh jajaran perusahaan atau dengan System Self Assesment.
           
            Sumber: http://ikkyfadillah.tumblr.com/post/100573113094/ethical-governance

ETIKA PROFESI AKUNTANSI : PERILAKU ETIKA DALAM BISNIS




1.      LINGKUNGAN BISNIS YANG MEMPENGARUHI ETIKA
Etika bisnis merupakan suatu rangkaian prinsip/aturan/norma yang harus diikuti apabila menjalankan bisnis. Etika sebagai norma dalam suatu kelompok bisnis akan dapat menjadi pengingat anggota bisnis satu dengan lainnya mengenai suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang selalu harus dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam lingkungan yang terkait tersebut.
Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran. Kebenaran disini yang dimaksud adalah etika standar yang secara umum dapat diterima dan diakui prinsip-prinsipnya baik oleh masyarakat, perusahaan, dan individu. Perusahaan meyakini prinsip yang bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Untuk terciptanya etika didalam bisnis yang sesuai dengan budi pekerti luhur, ada beberapa yang perlu diperhatikan, antara lain:
·         Pengendalian diri
·         Pengembangan tanggung jawab social
·         Mempertahankan jati diri
·         Menciptakan persaingan yang sehat
·         Menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan

2.      KESALING – TERGANTUNGAN ANTARA BISNIS DAN MASYARAKAT
Perusahaan yang merupakan suatu lingkungan bisnis juga sebuah organisasi yang memiliki struktur yang cukup jelas dalam pengelolaannya. Ada banyak interaksi antar pribadi maupun intitusi yang terlibat di dalamnya. Dengan begitu kecenderungan untuk terjadinya konflik dan terbukanya penyelewengan sangat mungkin terjadi. Baik di dalam jajaran manajemen ataupun personal dalam setiap tim maupun hubungan perusahaan dengan lingkungan sekitar. Untuk itu, etika ternyata diperlukan sebagai control akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu kewajiban perusahaan adalah mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat.
Berikut adalah beberapa hubungan kesaling – tergantungan antara bisnis dengan masyarakat:
·         Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen
Hubungan antara bisnis dengan langganannya adalah hubungan yang paling banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika pergaulannya secara baik.
·         Hubungan dengan karyawan
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan bisnisnya sering kali harus berurusan dengan etika pergaulan dengan karyawannya. Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yakni: rekruitmen, latihan, promosi atau kenaikan pangkat, transfer, demosi (penurunan pangkat) maupun lay-off atau pemecatan/PHK (pemutusan hubungan kerja).
·         Hubungan antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Hal ini bias terjadi hubungan antara perusahaan dengan para pesaing, grosir, pengecer, agen tunggal maupun distributor.
·         Hubungan dengan Investor
Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan terutama yang akan atau telah “go publik” harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para investor atau calon investornya. Prospek perusahaan yang go publik tersebut jangan sampai terjadi adanya manipulasi atau penipuan informasi terhadap hal ini.
·         Hubungan dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan terutama pajak, pada umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial.

3.      KEPEDULIAN PELAKU BISNIS TERHADAP ETIKA
Etika bisnis dalam suatu perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu bisnis yang kokoh, kuat, dan mempunyai daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan untuk menciptakan nilai yang tinggi. Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral.
Tolak ukur dalam etika bisnis adalah standar moral. Seorang pengusaha yang beretika selalu mempertimbangkan standar moral dalam mengambil keputusan, apakah keputusan ini dinilai baik atau buruk oleh masyarakat, apakah keputusan ini berdampak baik atau buruk bagi orang lain atau apakah keputusan ini melanggar hukum.

4.      PERKEMBANGAN DALAM ETIKA BISNIS
Kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis dapat dikatakan seumur dengan bisnis itu sendiri. Perbuatan menipu dalam bisnis, mengurangi timbangan atau takaran, berbohong merupakan contoh kongkrit adanya hubungan antara etika dan bisnis.

5.      ETIKA BISNIS DAN AKUNTAN
Amerika Serikat yang selama ini dianggap sebagai negara super power dan juga kiblat ilmu pengetahuan termasuk disiplin ilmu akuntansi harus menelan kepahitan. Skandal bisnis yang terjadi seakan menghilangkan kepercayaan oleh para pelaku bisnis dunia tentang praktik Good Corporate Governance di Amerika Serikat. Banyak perusahaan yang melakukan kecurangan diantaranya adalah TYCO yang diketahui melakukan manipulasi data keuangan (tidak mencantumkan penurunan asset), disamping melakukan penyelundupan pajak. Global Crossing termasuk salah satu perusahaan terbesar telekomunikasi di Amerika Serikat dinyatakan bangkrut setelah melakukan sejumlah investasi penuh resiko. Enron yang hancur berkeping-keping terdapat beberapa skandal bisnis yang menimpa perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat. Worldcom juga merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Amerika Serikat melakukan manipulasi keuangan dengan menutupi pengeluaran sebesar US$3.8 milyar untuk mengesankan pihaknya menuai keuntungan, padahal kenyataanya rugi.

Sumber: http://ikkyfadillah.tumblr.com/post/100288234694/perilaku-etika-dalam-bisnis

Rabu, 19 Oktober 2016

Tugas 2 - Pengantar Bisnis : "Berkaitan dengan Sumber Daya Manusi (SDM)"



Bagaimana cara meningkatkan kualitas karyawan dari suatu perusahaan? Berikan contohnya
Bagi perusahaan besar, karyawan adalah aset yang harus terus dikembangkan. Tujuan pengembangan ini adalah meningkatkan produktivitas kerja, melakukan efisiensi, memberikan kesempatan berkarir, atau menemukan potensi karyawan. Biasanya. atasan langsung bertanggung jawab pada pengembangan tersebut. Masalahnya adalah banyak atasan yang tidak tahu cara mengembangkan karyawan atau bawahannya. Berikut terdapat sembilan metode umum mengenai perkembangan karyawan:
1.      PELATIHAN
Pelatihan merupakan program umum untuk mengembangkan tenaga kerja. Bentuknya bisa pelatihan di dalam perusahaan (internal training) atau di luar perusahaan (external training). Internal training yang jamak disebut in house training bisa menggunakan pelatih dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Sementara itu, external training dilakukan dengan mengirimkan karyawan ke instansi atau lembaga pelatihan tertentu, baik pemerintah maupun swasta.
2.      PENDIDIKAN
Pengembangan karir karyawan melalui pendidikan biasanya melalui kursus. Ini ditunjukan untuk karyawan terbaik yang dianggap perlu mengembangkan pendidikannya karena pendidikan sebelumnya belum cukup. Sebagai contoh, seorang karyawan lulusan D3 mendapat tugas kuliah S1 agar pengetahuan dan ketrampilannya meningkat.
3.      MAGANG
Seperti halnya pelatihan, magang kerja bisa dilakukan di dalam perusahaan atau di luar perusahaan. Magang di dalam perusahaan biasanya lintas department dengan durasi satu sampai tiga bulan. Contohnya, seorang karyawan yang bekerja di laboratorium magang kerja di Departemen Mining untuk mempelajari proses pengambilan dan preparasi contoh tanah yang dilakukan di departemen tersebut. Magang kerja internal ini ditujukan untuk menyelaraskan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan tersebut dalam pengambilan dan preparasi contoh tanah. Disisi lain, magang eksternal dilakukan di perusahaan induk atau perusahaan lain. Sebagai contoh, karyawan pada sebuah perusahaan kendaraan motor dikirim ke Jepang selama enam bulan untuk magang di induk perusahaan tersebut.
4.      JOB ENRICHMENT
Pengembangan karyawan bisa juga di lakukan dengan job enrichment. Singkatnya, program ini adalah penambahan tugas dan tanggung jawab di posisi yang sama. Beberapa contohnya adalah:
-          Karyawan yang mendapat tugas tertentu (misalnya projek khusus) di departemennya atau lintas departemen.
-          Karyawan yang mengisi jabatan baru yang sebelumnya tidak ada dengan tingkat yang sama.
-          Karyawan yang mendapat tugas menggantikan atasannya yang sedang cuti atau dinas luar kota.
5.      BENCHMARK
Benchmark atau yang biasa disebut studi banding adalah mengevaluasi atau membandingkan sesuatu dengan standar. Cara ini dilakukan bila sesuatu di perusahaan tersebut perlu ditingkatkan. Sebagai contoh, sebuah perusaahan tambang yang hendak membangun tanur peleburan baru, melakukan benchmark ke perusahaan tambang lain yang memiliki pengalaman menggunakan tanur tersebut. Tentu saja, studi banding ini tidak harus terhadap peralatan, namun harus bisa juga pada apapun yang menyangkut kepentingan perusahaan. Beberapa diantaranya adalah:
-          Keselamatan kerja
-          Prosedur kerja baku
-          Situasi kerja
-          Perjanjian kerja bersama antara perusahaan dengan karyawan
6.      UJI KOMPETENSI
Uji kompetensi atau uji kemampuan dilakukan juga untuk mengembangkan karyawan. Uji ini bisa dilakukan oleh pihak perusahaan sendiri atau Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah diakreditasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
7.      ROTASI KERJA
Metode lain pengembangan karyawan adalah rotasi kerja. Metode ini bisa di satu departemen atau antar departemen dengan waktu mingguan atau bulanan. Tujuannya antara lain menyiapkan karyawan yang akan mendapatkan promosi, memberi tantangan baru, atau menambah ketrampilan karyawan. Sekedar contoh, seorang Manajer Mutu sebuah laboratorium yang menerapkan ISO/IEC 17025:2005 dirotasi menjadi Manajer Teknis. Hal yang sama terjadi pada Manajer Teknis yang ditugaskan menjadi Manajer Mutu.
8.      COACHING
Coaching (bimbingan) bisa diberlakukan pada karyawan berkinerja baik atau berkinerja buruk. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja, transfer pengetahuan, menambah ketrampilan bawahan, dan mendekatkan hubungan kerja antara atasan dengan bawahan. Misalnya, seorang atasan yang memiliki ketrampilan mengkalibrasi spectrometer X-ray fluorescence (XRF) membimbing satu atau lebih bawahannya agar mampu mengkalibrasi peralatan tersebut.
9.      PROMOSI
Metode pengembangan yang terakhir adalah promosi. Selain menghargai kinerja bagus karyawan, promosi ini bertujuan mengembangkan keterampilan karyawan dan mempertahankan karyawan bertalenta dan berkinerja baik agar tidak mengundurkan diri atau pindah ke perusahaan lain. Biasanya, promosi dilakukan apabila ada posisi yang kosong, posisi baru, atau karyawan bersangkutan telah memenuhi kualifikasi posisi diatasnya. Sebagai contoh, seorang karyawan yang telah tiga tahun di posisi Assistant Chemist mendapatkan promosi menjadi Chemist.

Sumber:
Sumber: http://www.duniakaryawan.com/metode-pengembangan-karyawan/